Ketua RT Link Pekuncen, Marhani
CILEGON— Kantor Kementerian agama (Kemenag) Kota Cilegon yang berada dekat dengan pemukiman warga Link. Pakuncen RT 11 RW 03, Kelurahan Ciwedus, Kecamatan Cilegon. Namun Kemenag Cilegon dinilai kurang peduli terhadap masyarakat sekitar.
Seperti yang diungkapkan Ketua Ormas Aliansi Banten Bersatu (Alibaba), Marhani yang sekaligus Ketua RT 11 RW 03 Link Pekuncen. Ia mengungkapkan kekecewaannya terhadap jajaran pegawai Kemenag yang mendistribusikan bantuan paket sembako tidak sesuai dengan kondisi atau kebutuhan di lingkungan Pakuncen.
"Kantor Kemenag itu masih berdampingan dengan wilayah kami kampung Pakuncen RT 11, seharusnya berkoordinasi kepada RT atau RW sekitar untuk pembagian sembagko yang diberikan Baznas melalui Kemenag agar tahu berapa jumlah masyarakat yang harus mendapatkan bantuan paket sembako tersebut" ungkap Marhani. Senin (10/3/2025).
Menurut Marhani, pihaknya mendapatkan informasi bahwa ada ratusan paket sembako dari Baznas yang diberikan ke Kemenag untuk di distribusikan kepada masyarakat sekitar, tapi warganya yang terdekat, hanya mendapatkan 10 paket sembako saja.
"Dari 600 paket sembako hanya 10 paket sembako yang di terima oleh masyarakat yang berdekatan dengan Kantor Kemenag. Padahal kurang lebih ada 35 anak yatim piatu dan janda tua yang berhak mendapatkan bantuan. Harusnya mereka koordinasi dengan pengurus lingkungan agar tidak ada kecemburuan sosial begini," tegasnya.
Sehingga dengan adanya pembagian paket sembako yang di berikan Kemenag kepada masyarakat Pakuncen bisa menimbulkan konflik sosial di masyarakat karena pembagian paket sembako tidak merata untuk masyarakat yang membutuhkan.
"Kita nilai Kemenag tidak adil dalam melakukan pemberian paket sembako kepada masyarakat," ucapnya.
Dengan kejadian tersebut, Marhani berharap ke depan Kemenag Cilegon bisa berkomunikasi atau berkoordinasi kepada ketua RT atau RW setempat untuk hal seperti ini.(*/red)
#Sosial