Ketua APIB Banten, Dwi Qorry
CILEGON— Ketua Ormas Aliansi Profesional Indonesia Bangkit (APIB) Provinsi Banten, Dwi Qorry meminta Pemkot Cilegon, dalam hal ini Walikota Cilegon, Helldy Agustian untuk memikirkan nasib ribuan guru madrasah diniyyah dan Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA) yang belum kunjung dicairkan menjelang Hari Raya 'Idul Fitri 1442 H.
"Karena Honda (Honor Daerah) yang kini diubah namanya jadi Bantuan Pendidikan Kesejahteraan Guru (BPKG) di Cilegon ini awalnya merupakan kebijakan kepala daerah. Dan terlepas adanya pergantian kepala daerah, maka siapa pun yang menjabat harus membayarkan hak para guru madrasah yang sudah menantikannya untuk berlebaran," katanya, Selasa (4/5/2024).
"Kasihan mereka, dalam situasi seperti ini Walikota Cilegon harus bijaksana dengan berupaya membayarkan hak guru madrasah ini, karena ini persoalan kemanusiaan, terlepas pakai dana talangan dari mana dulu," imbuh Dwi Qorry, tegas.
Pihaknya berharap, sebelum tiba 'Idul Fitri nanti semua hak para guru madrasah dan TPA ini bisa dibayarkan untuk memenuhi kebutuhan dalam berhari raya. Terlebih masih lesunya roda perekonomian di saat pandemi Covid-19.
Untuk itu, APIB Banten mendesak Walikota Cilegon Helldy Agustian dan DPRD Kota Cilegon sebagai wakil rakyat untuk berjuang mencarikan solusi terbaik dengan membayarkan hak honor para pendidik Agama kepada generasi bangsa tersebut.
"Harus segera dicari solusinya, ini ada sekitar 2500 guru ditambah keluarganya. Para wakil rakyat harus memperjuangkannya. Bayangkan kalau hal itu dialami para pejabat. Ini juga sebagai barometer dari janji politik Helldy Agustian untuk mensejahterakan guru, kita tunggu pembuktiannya," tandasnya. (*red)
#Agama