Komentar
CILEGON— Rencana Walikota Cilegon yang akan mengnggarkan sewa pengharum ruangan dan tanaman senilai 238 juta, mendapat sorotan dari elemen mahasiswa.
"Sepenting apa? Apa ini tidak buang-buang anggaran, kam HMI Cabang Cilegon melihat fenomena kebijakan anggaran terkait rencana sewa pengharum ruangan dan tanaman senilai 238 juta dengan masing-masing 119 juta dan 119 juta, tidaklah tepat," kata Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Cilegon, Syahrido Alexander, Selasa (3/8/2021).
Syahrido juga menjelaskan bahwa di masa pandemi Covid-19 perlu adanya sentralisasi anggaran dalam penanganan pandemi.
"Saya kira pemerintah harus mensetralisasi anggaran untuk penangan pandemi COVID-19, hal-hal yang tidak bersifat urgent dalam pembangunan Kota Cilegon perlu dipindahkan," jelasnya.
Rido juga mempertanyakan kajian partisipasi pembangunan daerah (PPD) yang dilakukan HMI bahwa sepenting apakah tanaman hias dan pengharum ruangan dimasa pandemi.
"Efek domino Pandemi Covid-19 terkhusus di dalam sektor ekonomi belum bisa ditanggulangi pemerintah, ini buang-buang anggaran. kami kira perlu adanya klarifikasi dari pihak terkait sepenting apakah hal tersebut, dalam hal ini kabag umum setda kota Cilegon,"ungkapnya.
Menurutnya, dengan fantastis dengan total senilai 238 juta itu, perlu adanya E-budget dalam pemerintahan Kota Cilegon.
“Dalam meminallisir andanya penyalah gunaan anggaran tersebut, HMI mendorong untuk dilaksanakan nya E-budgeting yaitu Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) dalam pemerintahan kota Cilegon untuk terciptanya akuntabilitas demi terwujudnya pemerintahan yang bersih dan terhindar dari tindak pidana korupsi," tandasnya. (*red)
#Pembangunan
