Armada PT. SPW Berpotensi Bahayakan Pengendara di Jalan Raya Bojonegara- Pulomerak
Minggu, 13 April 2025

Iklan Semua Halaman

Armada PT. SPW Berpotensi Bahayakan Pengendara di Jalan Raya Bojonegara- Pulomerak

Selasa, 02 November 2021
Armada angkutan PT. SPW tanpa penutup bak

SERANG— Aktivitas angkutan hasil tambang batu PT. Shela Putri Wulandari (SPW) yang berlokasi di Desa Puloampel, Kecamatan Puloampel, Kabupaten Serang dituding membahayakan pengguna jalan di Jalan Raya Bojonegara-Pulomerak.

"Parah ini mah pengusaha cari uangnya, gak peduli sama keselamatan orang lain. Truk-truk besar yang di bak ada tulisan SPW itu yang sering terlihat bawa angkutan batu besar tidak ditutup terpal. Sudah mah berdebu di jalan," ungkap salah satu pengguna jalan, Heri belum lama ini.

Stokpile PT. SPW

"Jelas berbahaya dong, bagaimana kalau batu itu jatuh kena kepala orang? Yang bawa motor kayak saya ini yang beresiko mah," imbuhnya.

Keluhan juga diungkapkan oleh warga Puloampel yang minta namanya dirahasiakan, ia mengaku kerap melihat kendaraan angkutan hasil tambang batu di perusahaan tersebut, yang kerap melintas di jalan tanpa penutup bak, sesuai aturan UU 22 Tahun 2009 Tentang LLAJ.

"Setahu saya kalau SPW ambil batunya jauh, gak ditutup lagi jadi kalau lewat depan rumah meledug (berdebu-red). Gak seperti Gandasari, BSW dan lainnya yang hasil tambangnya dekat jadi cuma nyebrang jalan doang, itu pun ada petugas yang ngatur lalu lintas, ya bagus begitu, antisipasi kecelakaan," ujarnya.
Dari pantauan langsung di gerbang atau pintu keluar masuk truk angkutan PT. SPW, Selasa (2/11/2021) sore, memang benar adanya. Truk-truk yang masuk membawa hasil tambang ke perusahaan yang bergerak du bidang Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS)  itu, tidak ditutup terpal. Bahkan ada diantaranya muatan hasil tambang yang terlihat di atas rata-rata ketinggian bak.

Salah satu Security PT. SPW, Edy membenarkan kalau hasil tambang batu di perusahaan ia bekerja, diambil dari wilayah yang jaraknya melintasi jalan nasional beberapa desa di Kecamatan Puloampel. Diantaranya Desa Argawana, Desa Margasari dan Desa Puloampel.

"Dari Gunung di Cikubang, Argawana sana kang, ya itu mah urusannya bos. Itu Pak Haji Lukmannya lagi ke sini, udah ada 3 bulan mah gak ngontrol ke sini," ujarnya.

Saat coba ditemui untuk dikonfirmasi, namun pihak keamanan coba mencegah dengan alasan takut dimarahi bosnya tersebut. Bahkan Haji Lukman juga terkesan menghindari wartawan dengan berjalan menjauhi wartawan. Dan melalui Security menyuruh sopirnya yang sedang duduk bersama wartawan di depan kantor, langsung membawa mobil ke tempat ia berada.

"Jangan kang gak enak saya bisa dimarahi sama Pak Haji. Lagi  moring sana," ucapnya.

Begitu juga dengan Nimin yang diketahui sebagai Humas PT. SPW, ia enggan menerima telepon wartawan dan tidak merespon pertanyaan di pesan Whattsappnya.

Selain itu, persoalan TUKS PT. Shela Putri Wulandari yang diduga melayani kepentingan umum karena tidak memiliki tambang batu sendiri, juga sempat mencuat di media pada akhir Bulan April 2021 lalu. (*red)

#BeritaTerbaru
close