Kebo Gerem diusulkan menjadi maskot Kota Cilegon
CILEGON— Meski maskot yang merupakan bentuk atau benda yang dapat berbentuk seseorang, binatang, buah-buahan atau objek lainnya yang dianggap dapat membawa keberuntungan dan untuk menyemarakkan suasana acara yang diadakan, seperti pada pergelaran olahraga dan even lainnya untuk mempresentasikan pengembangan produksi yang bersifat ekonomi.
Penggunaan atas maskot sekarang semakin meluas dibuat oleh organisasi, klub, maupun lembaga yang akan menggunakan maskot sebagai alat untuk berpromosi dan mengenalkan identitas atau ciri khas sebuah daerah.
Dan meskipun sejauh ini Kota Cilegon dianggap khalayak sudah memiliki maskot berupa tugu landmark yang berlokasi di kawasan Simpang Tiga. Sebuah maskot dengan struktur bangunan dari konstruksi baja yang menggambarkan Cilegon sebagai kota industri dengan kubah masjid di puncak sebagai ciri khas masyarakat Cilegon yang religius dengan sebutan lain "kota seribu masjid", dimana ini didasari akan keberadaan masjid yang ada di setiap lingkungan.
Namun keberadaan tugu di pusat kota yang relatif belum begitu lama dibangun dan mungkin secara politis itu didirikan oleh pemerintahan rezim sebelumnya. Dan dalam kurun waktu setahun lebih di rezim pemerintahan Helldy-Sanuji ini, bahkan belakangan marak pemberian dan perubahan nama pada aset-aset penting di Kota Cilegon seperti, Stadion Seruni, Gedung Edi Praja dan Tugu Landmark yang baru-baru ini diganti menjadi Tugu Kota Cilegon.
Dan masih di dalam suasana Lebaran 1443 H ini, kembali mencuat usulan berupa dijadikan hewan Kerbau untuk maskot Kota Cilegon. Usulan yang disampaikan oleh Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (BPAD) Kota Cilegon, Haji Ismatullah bukan tanpa alasan memang. Terlebih dirinya sebagai putra daerah yang bisa jadi lebih mengenal historis dan sosio-culture ke-Cilegon-an.
Dalam WhatsApp Grup (WAG), Haji Ismat yang juga sebagai mantan Kepala Dinas Pendidikan Kota Cilegon ini, selain memposting sebuah foto Kerbau atau oleh masyarakat Cilegon umumnya disebut Kebo, dirinya menyebutkan dasar dijadikannya Kerbau sebagai maskot Kota Cilegon karena menggakbarkan kesejahteraan.
"Maskot Cilegon adalah Kebo Gerem.
Kebo merupakan hewan penurut yang hidup bersama petani yang dijadikan harta berharga, selain untuk membajak sawah, meluku di tegal juga untuk penyedia daging bila ada acara kenduri penting seperti nikahan, haul, lebaran dan membangun sarana ibadah juga bisa diperjual belikan.
Ayo dukung Kebo Gerem menjadi Maskot Cilegon," tulisnya, Rabu (4/5/2022).
Walaupun populasi Kerbau tidak hanya ada di Cilegon, namun dengan ciri khasnya, hewan ini sudah semacam menjadi hewan endemik Cilegon yang secara menurun masih dipelihara oleh masyarakat Cilegon hingga kini. Bila dibandingkan dengan Sapi keberadaan Kerbau bisa dibilang lebih banyak di Cilegon.
Dan walaupun Haji Ismat tidak menjelaskan klasifikasi soal Kebo Gerem, dari informasi yang dihimpun, di ketahui Kerbau di Gerem atau wilayah Kecamatan Grogol umumnya. Selain masih banyak populasinya atau diternak masyarakat setempat. Kebo Gerem seperti memiliki ciri khas khusus, seperti lebih kuat dalam cuaca panas dan hujan, memiliki bulu lebih lebat dan warnanya agak legam. (*red)
Iklan
#Budaya