Floating Kapal Crane di Perairan Puloampel dikatakan bersifat sementara
SERANG— Selaku pelaksana pembangunan Pabrik Garam Terpadu, PT. Ainul Hayat, mengkalrifikasi soal keluhan Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Ranting Kecamatan Puloampel, yang memprotes pekerjaan proyek tersebut belum ada koordinasi dengan nelayan.
"Kita sejak awal sudah melakukan koordinasi di Desa Mangunreja, karena lokasi pabriknya berada di Mangunreja. Jadi tidak benar kalau kita tidak melakukan koordinasi, kalau di desa kan masyarakat nelayan dan darat bisa terkordinir," kata Perwakilan PT. Ainul Hayat, Saeful. Selasa (22/11/2022).
"Dalam pembangunan ini kita menggunakan jasa PT Panca Duta Prakarsa (PDP) yang spesial pemasangan pipa bawah laut," sambungnya.
Hal itu dibenarkan oleh Perwakilan PT. PDP, Dony selaku pelaksana pekerjaan Proyek Pembangunan yang dalam setiap pekerjaan yang dilakukan selalu berkoordinasi dengan perusahaan pemilik proyek. Pihaknya juga menjelaskan soal teknisi posisi kapal crane yang dikeluhkan
"Kapal crane kita bukan engker, hanya hilir mudik, karena ada pekerjaan bawah air. Kita juga pasang jangkar pelampung sebagai penanda. Artinya yang dilakukan koordinasi dengan pemilik proyek. PT. Ainul juga mengacu pada domisili setempat. Kalau di luar Mangunreja kita kurang tahu," jelasnya.
"Kapal crane kita posisinya hanya bersifat floating sementara, kalau pekerjaan sudah selesai kapal akan meninggalkan lokasi. Mudah-mudahan secepatnya selesai," sambungnya. (*red)
#LingkunganHidup