Ali Fahmi
MENGGAGAS TRANSPORTASI NIKUTRANSKULA di Banten
Penulis : Ali Fahmi
SERANG- Cilegon-
Anyer- Cilegon- Bojonegara,
Mancak -Cilegon wilayah yang dahulu terpisah ruang kosong, kini semakin rapat oleh pembangunan, tidak ada lagi ruang kosong, yang menandakan arus urbanisaai begitu cepat merambat menuju kota metropolitan baru, dan menjadi wilayah yang terintegrasi menjadi satu kawasan ekonomi seperti halnya JABODETABEK, Saya berusaha mereka reka apa sebutan zona yang terintegrasi untuk Kota Cilegon, Serang dan Serang Kabupaten?
CIBOJOSERMA (CILEGON, BOJONEGARA, SERANG & ANYER?).
Entah apapun sebutannya yang pasti perlu ada gagasan moda transportasi yang baik, cepat dan aman, kita sadari bahwa transportasi di Kota Cilegon yang masih semerawut, dimana lintas dalam kota masih campur dengan kendaraan industri, tingkat kecelakaan yang tinggi, ruas jalan yang sempit, dan lintas trayek yang masih terbatas.
Mungkin pemerintah daerah tidak perlu repot repot membuat terobosan baru, setidaknya cukup dengan mencontoh konsep transportasi yang sudah ada yang sudah diterapkan oleh pemerintah DKI Jakarta dengan TJ nya (Transportasi Jakarta), dan Jaklingko, konsep Transjakarta terbukti mengurangi, mengurai kepadatan lintas jalan raya, sehingga tidak mengganggu mobilitas.
Mobilitas bukan sekadar diartiian perpindahan atau lintas orang dari satu titik ke titik tujuan, namun juga mobilitas barang dan jasa yang twntunya akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi untuk kesejahteraan rakyat itu sendiri.
Konsep Cilegon sebagai kota baru, modern dan bermartabat belum terlihat indikasi yang akan mengarah pada tujuannya, sehingga kita berharap gagasan moda tranportasi ini di inisiaai oleh pemerintah Provinsi Banten yang dalam hal (NIKUTRANSKULA) ini tentunya melibatkan beberapa pemerintah daerah Kota Serang, Kota Cilegon dan pemerintah Kabupaten Serang.
Gagasan ini tentu akan semakin menarik minat investasi di Kawasan CIBOJOSERMA.
Harus di sadari bahwa transportasi dan investasi bagaikan dua sisi mata uang, investasi yang dimaksud adalah mencakup investasi publik dan swasta, dalam dan luar negeri. sehingga investasi dapat diartikan dalam cakupan yang luas. Pembangunan jaringan transportasi yang menghubungkan satu daerah dan daerah lainya dapat menentukan arah pembangunan dan investasi di suatu wilayah.
Tujuan utama dari investasi dalam transportasi adalah bukan sekadar mewujudkan perbaikan kondisi perjalanan masyarakat dimana selanjutnya hal ini akan mempengaruhi perilaku individu dalam memilih model transportasi, waktu dan rute perjalanan. Tapi Investasi transportasi di ujung pulau Jawa bagian barat ini tentu menjadi gerbang bagi pulau Sumatera yang akan merubah alur ekonomi yang diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat banten pada umumnya.
Hal pertama yang perlu dilakukan adalah keberanian kepala daerah beserta DPRD dalam menyusun arah kebijakan pembangunan tersebut, jika tidak mau kapan lagi? Jangan sampai kalah langkah dengan pihak pengembang swasta yang saat ini areal pesawahan mereka beli di beberapa titik kemudian dirubah menjadi zona industri dan zona ekonomi dalam perumahan elite yang mereka bangun. (*/)
#Opini
Oleh: Ali Fahmi
Penulis adalah politisi sekaligus pengamat pembangunan di Cilegon