Proyek Normalisasi Sungai Cibeber Cuma Dikerjakan 4 Orang, Perencanaan Dinas PU dan Kesiapan Kontraktor Dipertanyakan

Iklan Semua Halaman

Proyek Normalisasi Sungai Cibeber Cuma Dikerjakan 4 Orang, Perencanaan Dinas PU dan Kesiapan Kontraktor Dipertanyakan

Selasa, 26 November 2024
Selain lemban, pihak kontraktor juga hanya mempekerjakan empat orang di lokasi proyek 

CILEGON— Meski waktu sudah semakin mepet dan mendekati akhir tahun, pekerjaan proyek Normalisasi atau Restorasi Sungai GPM Kelurahan Kalitimbang, Kecamatan Cibeber dinilai lamban dan pihak kontraktor pelaksana dianggap kurang siap.

Diketahui, proyek Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Cilegon itu dikerjakan oleh PT Ebi Karya Bersama. Dimana dalam Papan Informasi Proyek tertulis dalam kontrak seharusnya  dilaksanakan sejak beberapa pekan lalu atau tanggal 14 November. Namun diketahui pekerjaan baru berjalan beberapa hari yang lalu.

Hal itu juga membuat warga Cibeber mempertanyakan kenapa proyek yang bersumber dari APBD Kota Cilegon Tahun 2024 sebesar Rp.306.002.328; itu dilaksanakan di akhir tahun.

"Ini sudah musim hujan kok baru dikerjain, volume air kan besar, harusnya dari bulan-bulan kemarin," ungkap warga sekitar, Samud. Selasa (26/11/2024).

"Setahu saya yang lebih rawan banjir di titik jembatan samping Polsek Cibeber itu. Gimana sih ini PU bikin planig kerjanya?," sambungnya.



Dan parahnya, saat coba dikonfirmasi kepada pihak CV Ebi Karya Bersama, di lokasi proyek tidak ada mandor pengawas dan hanya didapati sedikit pekerja saja tanpa ada pengawasan dari mandor maupun konsultan.

"Mandornya gak ada kang, ya kerja berempat aja. Baru dua hari kerja, konsultan belum pernah ke sini," kata salah satu pekerja.

Bahkan terdapat dugaan bahwa pekerjaan itu dilimpahkan kepada pihak lain untuk mengerjakan proyek oleh kontraktor pemenang tender.

Namun Owner CV Ebi, Ariana saat coba dikonfirmasi melalui pesan WhatsAppnya, membantah. Dan hanya  mengatakan adaa perubahan rencana pekerjaan secara teknis di lapangan.

"Nggak ada yang jual kang ilung karena awalnya dipikir pakai alat ternyata bisa manual," jawabnya, singkat.

Sementara itu, Kabid SDA PUPR Kota Cilegon, Edi Hilfiandi belum bisa dimintai tanggapannya terkait adanya keterlambatan start kerja oleh kontraktor dan rencana pekerjaan yang dinilai warga lamban dan dititik dan kurang strategis.
 (*/red)

#Pembangunan
close