Illustrasi Study Tour Sekolah (Radar Lampung)
SERANG— Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Provinsi Banten menegaskan sikapnya terhadap kegiatan study tour yang marak dilakukan sekolah-sekolah. Kepala Seksi (Kasi) SMK dan SKH Dindikbud Banten menyatakan bahwa pihaknya tidak merekomendasikan study tour karena berbagai alasan, mulai dari faktor keamanan hingga beban biaya bagi siswa.
“Alhamdulillah, di wilayah kita belum pernah terjadi kejadian yang mengkhawatirkan terkait study tour. Namun, melihat banyak insiden di daerah lain, seperti di Bogor, yang diduga akibat kelalaian berbagai pihak, termasuk armada transportasi, kami semakin menegaskan sikap untuk tidak menyarankan study tour,” ujarnya.
Menurutnya, kegiatan study tour sering kali hanya menjadi ajang pemborosan, terutama bagi siswa dari keluarga kurang mampu. “Boro-boro bayar study tour, buat operasional ke sekolah saja masih sulit. Jadi lebih baik fokus pada kegiatan di dalam daerah saja, yang juga dapat melestarikan budaya lokal,” tambahnya.
Meski demikian, Dindikbud Banten masih memberikan kelonggaran untuk kunjungan industri yang relevan dengan pembelajaran. Namun, sekolah tetap wajib memberikan tembusan kepada Dindikbud sebagai bentuk laporan kegiatan. “Kami hanya mengizinkan kegiatan yang benar-benar penting. Untuk study tour, selain faktor biaya, tingkat keamanannya juga masih menjadi perhatian besar,” tegasnya.
Dengan sikap ini, Dindikbud Banten berharap sekolah lebih selektif dalam merancang kegiatan luar sekolah dan memastikan keselamatan serta manfaatnya bagi para siswa. (*/red)
#Pendidikan