CILEGON – Dalam rangka memperingati Hari Pers Nasional (HPN) 2025, Komunitas Cilegon Book Party (CBP) menggelar aksi baca buku bersama di Halaman Kantor Imigrasi Cilegon, Krakatau Junction, yang bertepatan dengan kegiatan Car Free Day (CFD), pada Minggu (9/2/2025).
Acara ini bertujuan untuk meningkatkan literasi di tengah masyarakat sekaligus mengenalkan sejarah dan peran pers dalam perjalanan bangsa.
Menurut Hery Yuanda, Koordinator Cilegon Book Party, yang juga seorang wartawan dan aktivis pergerakan, Hari Pers Nasional memiliki makna yang mendalam bagi kebebasan pers dan demokrasi di Indonesia.
"Pers memiliki peran besar dalam perjalanan sejarah Indonesia. Sejak dahulu, sejak zaman penjajahan hingga era modernisasi dan era digital saat ini, kebebasan pers menjadi faktor yang sangat penting dalam menjaga transparansi dan keadilan. Sebagai pilar keempat demokrasi, pers bukan hanya menyampaikan informasi, tapi juga mengawasi kebijakan pemerintah dan membangun kesadaran publik. Sangat penting bukan? Peran dari pada pers itu sendiri," ujar Hery Yuanda Ketua Komunitas Cilegon Book Party.
Hery menambahkan bahwa sejarah HPN yang diperingati setiap 9 Februari merujuk pada Keputusan Presiden Nomor 5 Tahun 1985, yang menetapkan hari berdirinya Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) pada 9 Februari 1946 sebagai tonggak perkembangan pers nasional.
"Menariknya, banyak wartawan di masa perjuangan juga merupakan aktivis pergerakan. Saya sendiri juga termotivasi daripada para pahlawan itu. Salah satunya ada Adam Malik, Ki Hajar Dewantara dan tokoh wartawan pahlawan lainnya. Mereka menjadikan media sebagai alat perjuangan untuk kemerdekaan. Kini, di era modern, tantangannya berbeda. Kebebasan pers bukan hanya tentang hak berbicara, tetapi juga tentang tanggung jawab dalam menyampaikan informasi yang akurat dan objektif di era maraknya hoaks atau miss informasi," jelas Hery.
Di sisi lain, Cilegon Book Party sebagai komunitas literasi di Kota Cilegon dan merupakan bagian dari pada Indonesia Book Party (IBP), memiliki visi untuk membangun budaya membaca di kalangan masyarakat, terutama generasi muda dan anak-anak bahkan di tempat ramai atau tempat umum sekalipun.
Menurut Zahra Ria Wulandari atau Rara, selaku Bendahara CBP, komunitas ini aktif dalam berbagai kegiatan literasi, mulai dari diskusi literasi, hingga acara baca buku bersama seperti yang digelar hari ini.
"Kami ingin menghadirkan suasana membaca yang menyenangkan dan tidak membosankan. CFD adalah momen yang tepat karena banyak masyarakat berkumpul untuk olahraga, bersantai, dan menikmati akhir pekan bersama keluarga," kata gadis cantik yang kerap disapa Rara, selaku Bendahara Cilegon Book Party.
Rara juga menambahkan, bahwa Cilegon Book Party merupakan bagian dari Indonesia Book Party, sebuah komunitas buku yang diinisiasi oleh Gen Z.
Sebanyak 15 kota besar di Indonesia juga diketahui telah hadir gerakan komunitas buku ini. Komunitas Indonesia Book Party dengan jumlah followers instagram 194 ribu, termasuk di Kota Cilegon juga telah hadir dengan nama Cilegon Book Party.
"Kalau Komunitas Pusatnya, Indonesia Book Party, yang awalnya bernama Jakarta Book Party itu mulai bergerak sejak bulan Oktober 2023. Sedangkan untuk Cilegon Book Party sendiri, dibentuk oleh Kak Hery Yuanda bersama teman-teman seperjuangan pada tanggal 14 Juni 2024 lalu, tentunya dengan arahan dan izin dari pusat yaitu Indonesia Book Party," ucap Rara.
Rara menjelaskan bahwa Book Party bermula dari ketidaksengajaan sekolompok anak muda yang sedang piknik sembari membaca buku, hingga berlanjut menjadi sebuah komunitas yang terbilang sangat cepat perkembangannya.
“Kan awalnya bermula dari JBP atau Jakarta Book Party, dan sekarang ganti nama jadi Indonesia Book Party. Alhamdulillah sangat cepat perkembangannya di media sosial. Sedangkan untuk di Cilegon sendiri, karena kita juga ingin memanfaatkan media sosial yang sudah menjadi trend tersebut guna meningkatkan minat baca akhirnya terbentuklah Cilegon Book Party. Saya juga baru bergabung menjadi tim pada Tahun 2025 ini," tandasnya.
"Intinya sama sih, Cilegon Book Party hanya nama, hanya sebuah wadah, siapapun dan apapun itu komunitas atau organisasi nya jika ingin bareng-bareng bersama kita membaca buku di CFD, di tempat umum, kita akan terima dengan senang hati. Toh ini juga ga dipungut biaya, hanya sebuah kegiatan atau bisa dibilang budaya karena akan kita lakukan setiap akhir pekan, dan menjadikan membaca bareng-bareng di tempat umum sebagai budaya masyarakat Indonesia khususnya masyarakat Kota Cilegon," imbuh Rara.
Senada dengan Rara, Ketua Aksara Caraka, Muhammad Haziq Firdaus juga menyampaikan bahwa budaya atau menormalisasikan membaca di tempat umum butuh gerakan atau support dari komunitas atau organisasi lain yang sejalan dengan Cilegon Book Party.
"Kami, Aksara Caraka, komunitas literasi yang baru juga terbentuk kemarin, baru-baru ini. Namun kami hadir di Cilegon sejalan dengan tujuan dari pada Komunitas Cilegon Book Party. Kebetulan kemarin, Pa Ketua, Kak Hery, mengajak kami untuk sama sama membaca buku di setiap akhir pekan di CFD dan menjadikan budaya membaca sebagai salah satu hal yang lumrah di Cilegon. Dan kami setuju, kami juga punya satu tujuan yang sama, visi yang sama, makanya kita gerak bareng-bareng," tutur Haziq.
Sementara itu, Mara Sabilla, Ketua Divisi Public Relations CBP, menambahkan bahwa keterkaitan antara pers dan literasi sangatlah erat.
"Pers berkembang karena adanya budaya membaca yang kuat. Budaya keinginan tahu yang kuat. Jika masyarakat tidak terbiasa membaca, mereka akan lebih mudah terpengaruh oleh hoaks dan informasi yang tidak valid. Dengan acara ini, kami ingin mengajak masyarakat untuk lebih kritis terhadap informasi dan menjadikan membaca sebagai kebiasaan sehari-hari," ungkapnya.
Dalam kegiatan Cilegon Book Party hari ini, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kota Cilegon, Ismatullah juga kembali hadir.
"Saya bersama Para Pustakawan dan Tim dari DPK Cilegon hadir membersamai Komunitas Cilegon Book Party. Kami juga ikut membantu menghadirkan Perpustakaan Keliling, dan menghiasi acara juga dengan menyediakan sarana prasarana untuk Bapak Ibu yang membawa anak-anaknya, agar bisa mewarnai serta menggambar bersama. Bersama Puluhan Masyarakat Kota Cilegon dan saya sangat mengapresiasi karena mereka sangat antusias sekali," tutup Ismat. (*/red)
#Pendidikan